Beberapa minggu kemudian teman virtualku mengirimkan sebuah barang bukti yang sangat amat mengejutkan diriku, dimana ia mengirimkan sebuah screenshoot akun Xeon yang sedang bermain bersama dengan perempuan lain, bahkan bermesraan dengan perempuan tersebut di aplikasi lain juga. Kemudian masih ada satu bukti lagi temanku pun mengirimkan sebuah screenshoot telponan Xeon bersama cewek tersebut. Disitu dunia ku mulai hancur, dunia virtual yang kuanggap tidak sama seperti dunia nyata ternyata lebih parah, dunia virtual lebih kejam, sakitnya pun lebih terasa.
Aku pun langsung menanyakan kepadanya untuk memberikan penjelasan kepadaku. Pada awalnya dia selalu menghindar dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Hal pertama yang kutanya kepadanya adalah, “Sayang, semalam kamu telpon dengan seseorang?” Lalu Xeon menjawab, “Iya, sayang tapi hanya sebentar”.
Kemudian aku mengirimkan sebuah barang bukti yang diberikan temanku kepadanya. Lalu dia menjawab dengan terbata-bata, lalu memarahiku dengan perkataan, “Kamu lebih percaya dengan teman kamu, dibandingkan dengan pacarmu”. Lalu aku menjawab, “Bagaimana aku tidak bisa percaya, bahwa barang bukti sudah jelas, yang aku mau hanya kejujuran dari kamu kepada aku mengenai hal itu”.
Dia hanya terdiam, lalu aku melanjutkan perkataan “oh, oke bagaimana kita coba telpon berempat. Kamu, aku, dia dan kekasih dia” namun Xeon tidak bisa berkata. Dan pada akhirnya Xeon menjawab pertanyaan itu dengan jujur kemudian Xeon memutuskan untuk menyudahi hubungan kita, dia memilih menyudahi hubungan ini bukan karena perselingkuhannya melainkan dengan alasan dia akan bekerja di pedalaman. Mau tidak mau aku mengiyakan hal tersebut.
Tetapi beberapa jam kemudian, Xeon kembali menghubungiku dia berkata “Mari kita balikan, aku tidak mau hubungan yang sudah lama kita bangun disudahi begitu saja.” Lalu aku berkata “Oke, tapi kamu harus jujur kepadaku, siapa perempuan itu.” Akhirnya dia menjelaskan kepada diriku. Dia berkata bahwa selama seminggu aku sibuk, dia bermain bersama perempuan lain. Perempuan tersebut bernama Ara, lalu kami menjalin hubungan kurang lebih seminggu.
Mendengar pernyataan tersebut aku kesal, sakit hatiku, yang ku bisa hanya diam dan menangis, ingin marah tapi aku tidak bisa. Kemudian aku pun berkata “Baik, kalau memang seperti itu. Bila kamu ingin bersamanya aku izinkan, akan tetapi izinkan aku untuk mundur dari kamu dan kamu bebas menjalin hubungan dengannya. Terima kasih atas kenangan yang sudah kita jalani bersama ini.” Tetapi Xeon tidak menerima hal tersebut dia memutuskan untuk menyudahi hubungan dengan perempuan yang bernama Ara.
Namun, ada perasaan yang membuat diriku bertanya-tanya, hingga suatu ketika jiwa keingintahuan diriku muncul. Aku mencoba bermain dengan akun clone untuk menyelidiki mereka berdua. Apakah benar mereka sudah menyudahi hubungannya atau belum, ternyata aku melihat dengan sangat jelas bahwa mereka sedang bermain bersama dengan mesra. Andai kalian tahu, Padahal posisi tersebut kami sedang berbicara di telpon. Itu benar-benar membuat diriku sangat amat sakit.
Aku menangis tersedu-sedu, aku memutuskan untuk menguatkan diri. Dan pada malam hari Xeon kembali menghubungiku, dia berkata bahwa hubungan dengan perempuan tersebut telah selesai. Dan aku tidak percaya hal itu. Aku tetap memutuskan untuk menyudahi hubungan ini, namun Xeon mau mempertahankan hubungan ini. Aku berkata, “Beri aku waktu untuk memutuskan untuk kembali bersama dirimu atau tidak.” Lalu dia menjawab, “Oke. Kutunggu 3 hari.”
Lalu aku meminta saran kepada teman-teman ku. Teman-temanku berkata untuk meyudahi hubungan itu saja, tetapi aku tidak yakin. Karena hati ini masih sayang dengannya walaupun ia sudah melakukan hal seperti itu.
Dua hari berlalu, aku memutuskan untuk memberinya kesempatan kedua. Tetapi hubungan diriku dengannya tidak diketahui oleh teman-temanku. Namun kian lama temanku mengetahui bahwa diriku sudah memperbaiki hubungan dengan Xeon. Mereka sangat kesal bahkan mengatakan diriku bermuka dua, perempuan murahan dan perempuan. Perkataan mereka sangat menusuk sekali, bahkan aku selalu menyalahkan diriku sendiri. Apakah separah itukah sehingga mereka berkata seperti itu. Aku hanya bisa menangis seharian, Xeon menyemangati diriku dia berkata bahwa aku kuat untuk menghadapi permasalahan ini. Namun nyatanya diriku tidak kuat, aku cape.
Pada akhirnya aku dan Xeon memutuskan untuk meminta maaf kepada teman-teman atas kesalahan kami, kami ingin kembali seperti dulu dimana aku, Xeon dan teman-teman melakukan hal yang seperti kita lakukan di masa lalu. Mereka memaafkan kami, namun mereka tidak akan mau mendengar lagi curhatanku mengenai Xeon. Dan pada akhirnya setiap permasalahan yang dialami olehku ataupun Xeon, kami berusaha menyelesaikan permasalahan ini tanpa bantuan saran dari orang lain. Aku pun juga senang walaupun hubungan kami sering bertengkar namun kami bisa menyelesaikan permasalahan ini dengan baik.
Dan aku berpikir jika aku dan dia tidak bisa bersama, maka aku akan mengikhlaskannya, karena tingkat tertinggi dalam mencintai adalah mengikhlaskan. Walaupun pertemuan kamu hanya virtual, namun rasa sayang ini terasa nyata. Dia jauh disana dan aku disini, entah kapan kami bertemu tapi semoga nantinya kami dipertemukan di waktu yang tepat. Tapi aku yakin Tuhan memiliki rencana indah untuk dia dan untukku. Jika dia berada didekatku, aku hanya ingin mengatakan, “Aku menyayangimu, terima kasih sudah mencintaku dan berjuang untuk mempertahankan hubungan ini. Jika kelak kita berpisah dan mencintaiku adalah kesalahan besar, maafkan aku.” Rencana Tuhan akan indah suatu saat nanti. (*)
Disclaimer:
(Cerpen karangan Arfieana Resky Putri ini telah dipublikasikan di situs Cerpenmu)
Catatan Redaksi:
Kantamedia.com menerima tulisan cerpen, puisi dan opini dari masyarakat luas. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan tanda pengenal dan foto diri.