Hampir setiap hari, Mawar menemui Yoga dengan memberikan uang 10 ribu dengan dalih iya bisa bercengkrama dengan Yoga. Namun perlakuan Yoga tidak berubah, ia tetap cuek bahkan tidak peduli dengan kehadiran Mawar. Satu waktu, wabah virus corona menggemparkan dunia, semua aktivitas dibatasi. Akibat wabah ini, Mawar tidak bisa pergi ke pasar untuk menemui Yoga dan ia sangat gelisah. Mawar pun pergi ke pasar tanpa sepengetahuan keluarganya dan berhasil menemui Yoga. Setelah bertemu, Mawar memberikan Hpnya kepada Yoga dengan alasan agar ia tetap bisa berkomunikasi dengan Yoga. Yoga pun menerimanya dengan senang karena dalam pikir Yoga, Hp yang diberikan Mawar bisa ia gadaikan.
Sesampainya dirumah, Mawar mengirimkan beberapa pesan kepada Yoga tapi tak dibalasnya. Beberapa kali menelponnya namun tak ada jawaban. Hari demi hari, Mawar terus mengirimkan pesan-pesannya dengan harapan suatu saat nanti Yoga akan membalasnya. Pesan-pesan yang dikirimkan Mawar merupakan ungkapan hatinya terhadap Yoga. Pada malam Minggu Hp Mawar berbunyi, akhirnya yang beberapa hari ia tunggu datang juga. Yoga membalas pesan Mawar dengan singkat, hanya menuliskan kata “maaf, kemarin Hpnya rusak”. Tanpa pikir panjang Mawar pun bergegas menelpon Yoga, tapi sayangnya Yoga tidak menjawab telponnya dan Yoga mengirim pesan dengan alasan speaker Hpnya masih rusak.
Waktu terulang kembali, pesan-pesan Mawar tidak lagi dibalas oleh Yoga. Mawar pun tetap mengirim pesan kepada Yoga mengenai perasaannya dan kata-kata manisnya. Yoga pun sebenarnya tahu, karena ia membaca setiap pesan yang dikirimkan oleh Mawar. Hingga pada akhirnya, hampir seminggu Mawar tidak lagi mengirim pesan terhadap Yoga. Yoga pun terheran karenanya, dan dengan tulus hati ia mengirim pesan kepada Mawar untuk menanyakan kabarnya.
Akhirnya Mawar membalas pesan dari Yoga dengan kata “maaf, Mawar udah tidur dengan tenang”. Yoga pun terheran, nampaknya pesan yang diterimanya bukan dari Mawar, lantas ia pun membalas kembali dengan kata “ini siapa ya? Maksudnya udah tidur tenang apa ya ?”. Tak lama kemudian, balasan pesan Yoga pun datang dengan penjelasan “maaf ini sama ibunya Mawar, Mawar udah meninggal seminggu yang lalu, ia meninggal terindikasi virus corona. Maafin Mawar ya jika selama ini Mawar punya salah!”.
Tanpa sadar air mata Yoga menetes, penyesalan yang amat mendalam kini menghampiri hidupnya. Bayang-bayang wajah Mawar terlintas dibenaknya. Rasa bersalah yang amat begitu besar menghantui dirinya. Hidupnya kini dipenuhi rasa penyesalan dan akhirnya ia sadar, bahwa selama ini ia telah mengabaikan orang yang mencintainya. Yoga pun menghampiri rumah Mawar, sebelumnya Mawar pernah memberikan alamat lengkap rumahnya pada pesan-pesan sebelumnya. Dengan hati yang dipenuhi penyesalan, Yoga pun datang ke rumah Mawar dan menemui ibunya untuk mengutarakan semua memperlakuan dirinya selama ini terhadap Mawar. Yoga pun menangis, meminta maaf kepada ibunya Mawar dan mengembalikan Hp yang sebelumnya Mawar berikan.
Ibunya Mawar pun menanggapinya dengan cukup tenang, sebab selama ini Mawar selalu menceritakan semua kisahnya kepada ibunya. Ibunya Mawar pun memeluk Yoga dan berkata, “Doakan dia, balas kasih sayangnya dengan doa.” Isak tangis Yoga tidak terhenti, ibunya Mawar pun memberikan pesan terakhir yang disampaikan Mawar sehari sebelum ia meninggal.
“Bu, sampaikan pesan ku yang terakhir ini ya bu,” ucap Mawar.
“Pesan apa nak, jangan bilang begitu. Kamu pasti sembuh, kamu harus kuat,” ucap ibunya Mawar dengan sedih.
“Aku udah gak kuat bu, kayaknya waktuku hidup gak akan lama lagi. Bu ketika Yoga datang, tolong sampikan pesanku ini ya bu. Tapi pesanku ini agak sedikit ekstrem sih bu he,” ucap Mawar sambil tersenyum.
“Apa sayang, jangan bicara begitu,” jawab ibunya Mawar.
“Bu, Yoga itu anak yang baik, meski aku belum kenal lama, tapi aku yakin dia pria yang baik. Ketika pertama kali bertemu, aku udah cinta sama dia bu. Bu jika suatu hari nanti Yoga datang menghampiri ibu, tolong kenalin dia sama Melati, aku dan Melati kan kembar jadi apa yang aku rasakan pasti Melati pun akan merasakan,” ucap Mawar
Mengingat pesan Mawar yang terakhir kalinya, akhirnya ibunya Mawar mengenalkan Yoga dengan Melati dan Yoga pun terkejut karena didalam bayangannya Mawar kembali hidup. Ibunya Mawar pun menjelaskan semua dan akhirnya Yoga sadar dan menerima semua pesan terakhir dari Mawar sebagai bentuk penghormatan dirinya terhadap Mawar. Akhirnya Yoga yang dulunya sebagai preman kini berubah menjadi pria bertanggung jawab dengan mencari pekerjaan yang halal. Silaturahmi Yoga dengan keluarga mawar pun tidak terputus, bahkan ibunya Mawar berencana akan menikahkan Melati dengan Yoga dan Yoga pun tanpa ragu menerimanya. (*)
(INSAN FAISAL IBRAHIM. Kp. Pamalayan Desa Pamalayan Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut, Jawa Barat. IG : @innsanfaisal)
Catatan Redaksi:
Kantamedia.com menerima tulisan cerpen, puisi dan opini dari masyarakat luas. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan tanda pengenal dan foto diri.