“Iya, papa udah maafin mama.” Papa lalu memeluk mama penuh rasa sayang dan Maura tak tahu lagi kemana rasa benci itu menguap.
Maura menangis dan ikut masuk kedalam pelukan kedua orang tuanya. Sekarang Maura bisa merasa bahagia di antara kedua orang tuanya setelah selama kurang lebih 10 tahun belakangan merasa jauh di antara mereka. Maura tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Tuhan atas segala nikmat dan karunia-Nya. Walaupun keadaan mama belum memungkinkan untuk berkumpul bersama mereka, Maura yakin suatu saat mama bisa sembuh dan pulang ke rumah.
Saat jam besuk habis, dengan berat hati papa mengajak Maura pulang. Mereka mampir di kedai kue dekat rumah, kedai kue kesukaan mereka bertiga.
“Papa, ajarin Maura biar Maura punya hati sebesar papa.” Maura membuka pertanyaan setelah sekian detik yang sunyi.
Papa tersenyum, “Papa harus ngajarin apa ke kamu? Kamu malah yang udah ngajarin papa banyak hal. Kamu juga yang bikin papa sadar kalau ternyata selama ini sikap mama sama papa salah. Papa nggak tahu kalau ternyata kamu kesepian sekali.”
“Iya, yang itu emang betul. Maksud Maura, ajarin Maura biar Maura juga bisa maafin orang kayak papa yang udah maafin mama.”
“Maura Kalena, hal kayak gini harusnya nggak perlu diajarin. Ketika kamu sangat menyayangi seseorang, tak peduli berapa sering ia menyakitimu kamu pasti akan memaafkannya, cepat atau lambat. Semua hanya masalah waktu, nak. Tapi yang harus kamu ketahui, pasti akan tiba saatnya untuk membuat kita ikhlas memaafkan seseorang.”
Kini Maura paham betul arti cinta. Cinta adalah ketika kamu mampu memaafkan orang tersebut tidak peduli betapa sering ia menyakitimu. Cinta adalah ketika kamu menyayangi seseorang tanpa pernah berharap perasaanmu terbalas. Cinta adalah tentang pembuktian, bukan hanya deretan kata-kata gombal. Cinta itu seperti papa mencintai mama.
Menyandang nama belakang Irawan, hidup Maura Kalena bisa dikatakan mendekati kata sempurna. Bukan, bukan karena harta yang mereka miliki. Namun karena Maura punya mama dan papa yang baru belakangan ini Maura yakin sangat mencintainya. (***)
(Cerpen Karangan: Athaya Haidaranis Nadhira. Sumber: Cerpenmu.com)
Catatan Redaksi:
Kantamedia.com menerima tulisan cerpen, puisi dan opini dari masyarakat luas. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan tanda pengenal dan foto diri.