Hari demi hari telah berlalu, Hasan dan Aisyah pun kini menjadi sepasang kekasih yang sangat romantis. Namun identitas Hasan yang sebenarnya belum diketahui oleh Aisyah dan Hasan berniat ingin menjelaskan siapa dirinya. Sebelum Hasan menjelaskan siapa dirinya, ternyata tanpa sengaja Aisyah melihat Hasan sedang mengambil uang iuran di pasar dengan wajah yang garang dan Aisyah melihat Hasan memukul salah seorang pedagang yang tidak bisa memberikan iuran kepada Hasan dikarenakan pedagang tersebut belum mempunyai uang dan barang dagangannya belum ada yang laku diakibatkan sepinya pengunjung karena datangnya wabah Virus Corona.
Aisyah pun menghampiri Hasan dengan raut wajah dipenuhi amarah.
“Hasannnn“ teriak Aisyah.
“Aaaaa.. isyahhh, sedang apa kamu di sini? “ ucap Hasan dengan terbata-bata.
“Brengsek kamu! Kamu bohongin aku, nyatanya kamu orang jahat. Jahat jahattttttt, pokoknya kita PUTUS“ teriak Aisyah sambil menangis dan berlari menjauhi Hasan.
“Isyah tunggu! Apa yang kamu lihat bisa aku jelaskan. Aisyahh.“ Teriak Hasan.
Tangis Aisyah tidak terhenti di sepanjang jalan. Apa yang ia lihat tidak seperti apa yang ia harapkan selama ini. Hatinya retak, jiwanya rusak, dan pikirannya terhadap Hasan tidak bisa dimaafkan. Hasan pun mengejar Aisyah dan berhasil mencapainya.
“Aisyahhh, aku bisa jelaskan semuanya“ ucap Hasan.
“Gak ada yang perlu dijelaskan, semua sudah jelas. Aku sudah lihat dengan mata kepalaku sendiri. Mulai hari ini, jangan pernah kamu mengganggu hidupku lagi. Aku kecewa berat sama kamu. Kamu jahat San, kamu jahat.“ Jawab Aisyah.
“Iya, aku memang jahat. Aku memang seorang preman, tapi aku sudah punya niat untuk berkata jujur sama kamu tentang siapa aku sebenarnya. Sumpah Syah aku sebenarnya mau jujur sama kamu!“. Ucap Hasan dengan penuh penyesalan dan deraian air mata.
“Sudahlah, aku muak sama kamu. Sampai kapan pun aku gak akan maafin kamu,. Awas aku mau pulang“. Jawab Aisyah.
“Syahh.. Aisyahhhh. Jangan tinggalin aku, aku cinta mati sama kamu Aisyahhh. Bruk brakkk“ ucapan terakhir Hasan kepada Aisyah sebelum Hasan tertabrak dan meninggal dunia. (***)
__
(Penulis: Insan Faisal Ibrahim. Kp. Pamalayan Desa Pamalayan Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut, Jawa Barat. IG: @innsanfaisal)
Catatan Redaksi:
Kantamedia.com menerima tulisan cerpen, puisi dan opini dari masyarakat luas. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan tanda pengenal dan foto diri.



