Kantamedia.com – Kewajiban plasma telah menjadi bagian dari kegiatan perusahaan sawit. Kewajiban plasma sebesar 20% telah diatur dalam Permentan 26/2007 mengenai pedoman perizinan usaha perkebunan.
Lalu, ada pula Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 18/2021 mengenai Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat Sekitar yang memberikan ruang bagi perusahaan untuk memperluas pola kemitraan di luar plasma melalui kegiatan produktif lainnya.
Baru-baru ini, Kementerian ATR/BPN akan mewajibkan aturan baru plasma sebesar 30 persen bagi perusahaan yang mengajukan pembaruan HGU (Hak Guna Usaha) selama 35 tahun. Hal ini disampaikan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi II DPR RI, pada Kamis (30/1/2025) lalu.
“Sesuai UU No 5 Tahun 1960, HGU diberikan paling lama 35 tahun dan dapat diperpanjang menjadi 25 tahun. Lalu berdasarkan UU Cipta Kerja dan P 18/2021, setelah jangka waktu dan perpanjangan HGU berakhir, dapat dilakukan pembaruan hak di atas tanah yang sama untuk 35 tahun,” kata Nusron.
Terkait lahan plasma, Redaksi Majalah Sawit Indonesia telah mengumpulkan data dari sejumlah perusahaan untuk mengetahui luasan lahan plasma petani mereka. Data ini kami peroleh dari laporan tahunan dan interview secara langsung.
Berikut ini 8 grup perkebunan sawit yang memiliki luas lahan plasma terbesar di Indonesia.
1.Holding Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Holding Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusantara III (Persero) mengelola lahan plasma sawit terluas di Indonesia. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari perusahaan, luas lahan plasma sawit yang dialokasikan perusahaan mencapai 202.210 Ha. Sementara itu, luas kebun sawit inti (perusahaan) mencapai 560.078 Ha. Total luas perkebunan sawit termasuk plasma dan inti mencapai 762.288 Ha.
2. PT Salim Ivomas Pratama Tbk
Anak usaha Grup Indofood ini telah memiliki luas lahan plasma sawit (termasuk karet) mencapai 87.910 Ha yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan. Merujuk Laporan kuartal III 2024 emiten berkode SIMP ini, luas perkebunan inti sawit perusahaan mencapai 245.388 Ha.
3. PT Astra Agro Lestari Tbk
PT Astra Agro Lestari Tbk mengalokasikan lahan plasma sawit seluas 72.229 hektare yang berada di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Sedangkan, perkebunan inti (perusahaan) mencapai 213.158 hektare, sehingga total luasan perkebunan emiten berkode AALI ini 285.387 hektare. Astra Agro mendorong program berbasis kemitraan sawit untuk meningkatkan penerapan praktik-praktik berkelanjutan dan produksi yang bertanggung jawab (responsible sourcing), yang juga secara berkala memberikan edukasi dan pendampingan teknis tata kelola perkebunan berkelanjutan, seperti perawatan tanaman dan pemupukan.
4. Bumitama Agri Ltd
Bumitama Agri Ltd, memiliki luas areal tanam sekitar 186 ribu hektar. Dari luasan ini, lahan plasma petani seluas 62 ribu hektare sebagaimana laporan kuartal ketiga 2024. Sementara itu, kebun inti seluas 124 ribu hektar, usia rata-rata tanaman 14 tahun. Produksi TBS dari perkebunan inti dan plasma yang dikelola Grup mencapai 802.271 ton pada Q324.
5. Asian Agri
Merujuk website perusahaan, Asian Agri menaungi kebun plasma petani seluas 60.000 hektare dan telah bermitra dengan 30.000 petani plasma. Keberlanjutan Asian Agri untuk bermitra dengan petani di Indonesia semakin dikuatkan dengan merintis program Komitmen Satu Banding Satu. Dalam komitmen ini, perusahaan bertujuan untuk menyamakan total lahan perusahaan dengan total lahan yang dimiliki oleh mitra petani dan ditargetkan bisa tercapai pada tahun 2018.
6. PT Sampoerna Agro Tbk
Emiten berkode SGRO ini punya lahan plasma 46.886 hektare dan kebun inti mencapai 82.583 hektare per September 2024. Total luas perkebunan sawit perusahaan mencapai 129.469 hektare. Kemitraan kebun plasma yang diterapkan oleh PT Sampoerna Agro Tbk merupakan salah satu model pengembangan ekonomi kerakyatan yang berhasil. Melalui kemitraan ini, perusahaan berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan petani.
7. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk telah bermitra dengan petani plasma untuk luasan 31.700 hektare. Lalu, perkebunan inti (perusahaan) mencapai 104.600 hektare sehingga total perkebunan sawit emiten berkode SGRO ini 136.300 hektare. Program Plasma perusahaan diperkirakan membantu sekitar 19.000 petani plasma dalam menerapkan praktik pertanian yang bertanggung jawab. Emiten berkode SMART ini menyediakan benih dengan tingkat produktivitas tinggi serta pupuk berkualitas kepada petani plasma, dan memberikan pelatihan tentang praktik pertanian yang baik secara teratur.
8. PT Triputra Agro Persada Tbk
Merujuk newsletter perseroan, PT Triputra Agro Persada Tbk telah menjalin kemitraan dengan petani plasma dengan lahan seluas 24.400 hektare dan perkebunan inti mencapai 136.300 hektare. Emiten berkode TPAG ini memiliki 23 unit perkebunan yang tersebar di Jambi, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. (*)