Mata Uang Asia Menguat Pasca Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Kantamedia.com – Mata uang Asia terpantau menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (20/9), menyusul keputusan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), memangkas suku bunga acuannya sesuai ekspektasi pasar.

Melansir dari Refinitiv pada Jumat, (20/09) rupiah Indonesia melesat 0,92%, ringgit Malaysia naik 0,29%, dan yuan China mengalami apresiasi 0,15%. Namun, won Korea Selatan melemah 0,24% dan peso Filipina terdepresiasi 0,12%. Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) terpantau sedikit menguat sebesar 0,03% ke level 100,65.

Penguatan ini terjadi setelah The Fed menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75-5,00% pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Keputusan ini sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar dan diambil karena keyakinan The Fed bahwa inflasi AS sudah bergerak menuju target 2%, serta meningkatnya tingkat pengangguran AS.

“Mengingat kemajuan dalam inflasi dan keseimbangan risiko, Komite memutuskan untuk menurunkan suku bunga sebesar 50 bps,” tulis The Fed dalam website resmi mereka.

Meskipun sempat melemah pada Kamis pagi, mata uang Asia akhirnya menunjukkan performa positif. Secara historis, pemangkasan suku bunga AS biasanya mendongkrak kinerja mata uang Asia karena adanya pengalihan instrumen dari dolar ke mata uang lain.

Analis pasar menyatakan bahwa suku bunga AS yang lebih rendah dapat meningkatkan selera risiko dan mendorong aliran modal ke pasar berkembang, saat investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi. (*Mhu)

Bagikan berita ini
Bsi