Palangka Raya, Kantamedia.com – Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan investigasi internal terkait temuan ulat pada lauk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu sekolah di Palangka Raya. Koordinator SPPG Regional Kalimantan Tengah, Elisa Agustino, menegaskan kasus ini langsung dilaporkan dan sedang ditangani secara berjenjang untuk memastikan penyebab serta langkah koreksi yang tepat.
Elisa menyampaikan informasi temuan diterima dari Korwil melalui laporan grup dan komunikasi langsung. “Kami mendapat informasi ditemukan ulat dalam makanan. Kami sudah meminta agar dilakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebabnya, apakah dari sayur atau lauk yang digunakan,” ujarnya di Hotel Neo Palma, Senin, (17/11/2025).
Menurutnya, seluruh proses sedang ditelusuri mulai dari bahan baku, pencucian, perendaman, pengolahan, hingga distribusi. Tim SPPG memiliki prosedur lengkap untuk mengidentifikasi titik kemungkinan kontaminasi. “Kalau masalahnya di fasilitas, dapur akan ditutup. Kalau karena kelalaian petugas, pasti dievaluasi, bahkan bisa diganti oleh pusat,” katanya.
Elisa menegaskan temuan ini tidak disengaja dan menjadi peringatan untuk memperketat SOP. Ia menekankan pentingnya perendaman bahan baku menggunakan air garam guna menghindari “penumpang gelap” seperti ulat pada sayuran tertentu. Prosedur pengecekan organoleptik juga wajib dilakukan sebelum makanan keluar dari dapur.
Hingga kini investigasi masih berlangsung dan laporan awal telah dinaikkan ke BGN pusat. Tim pusat menunggu hasil lengkap investigasi lapangan. “Kami follow-up hari ini juga, kepala SPPG harus menyampaikan laporan investigasi internal. Korwil mendampingi prosesnya,” tambah Elisa.
Ia menegaskan sampai saat ini belum ditemukan kejadian luar biasa (KLB) yang mengancam anak-anak. Meski demikian, SPPG tetap didorong melakukan evaluasi menyeluruh untuk menjaga kualitas program MBG. (Daw).



