Palangka Raya, Kantamedia.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah merilis data inflasi provinsi per Maret 2025, yang mencatat inflasi tahunan (year-on-year/y-on-y) sebesar 1,33 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 107,37. Angka ini menunjukkan tren pelambatan inflasi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 2,72 persen pada Maret 2024.
Kepala BPS Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti, S.Si., M.E., menyampaikan bahwa inflasi secara umum masih terkendali dan mencerminkan stabilisasi harga kebutuhan masyarakat di tengah dinamika ekonomi regional.
“Inflasi month-to-month (m-to-m) tercatat sebesar 1,71 persen dan year-to-date (y-to-d) 0,68 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi secara tahunan adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya, yakni 7,28 persen, diikuti makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,90 persen,” ungkap Agnes dalam konferensi pers, Selasa (8/4/2025) di Palangka Raya.
Komoditas penyumbang inflasi terbesar antara lain emas perhiasan (+0,33 persen), ikan gabus (+0,26 persen), serta sigaret kretek mesin (SKM) dan cabai rawit (masing-masing +0,19 persen). Namun demikian, deflasi terjadi di beberapa kelompok, termasuk perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar -4,32 persen, serta transportasi dan komunikasi.
“Tarif listrik menjadi salah satu penyumbang deflasi terbesar dengan andil -0,61 persen, yang disebabkan kembalinya tarif listrik ke harga normal setelah periode diskon sebelumnya,” tambahnya. (daw/*)