Pemprov Kalteng Dorong Riset dan Inovasi Hadapi Penurunan Fiskal

Palangka Raya, Kantamedia.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menegaskan bahwa riset dan inovasi harus menjadi landasan utama perencanaan pembangunan daerah, terutama menghadapi penurunan kapasitas fiskal pada tahun 2026. Pernyataan ini disampaikan oleh Plt Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung, saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Riset dan Inovasi Daerah Tahun 2025 di Aula Bappedalitbang, Kamis (13/11/2025).

Leonard menyampaikan salam dari Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran yang berhalangan hadir karena mengikuti kegiatan Hari Kesehatan Nasional dan inspeksi mendadak di Dinas Kesehatan. Ia mengingatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar siap terhadap kunjungan mendadak gubernur serta menjaga disiplin dan efektivitas pelaksanaan program.

Dalam sambutan Gubernur yang dibacakannya, Leonard menyampaikan apresiasi atas capaian Bappedalitbang Kalteng yang berhasil meraih Penghargaan Berita Optimal Tahun 2025 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Menurutnya, penghargaan ini menunjukkan komitmen Pemprov dalam memperkuat riset dan inovasi yang berdampak langsung pada kebutuhan masyarakat.

Namun, Leonard mengingatkan bahwa kondisi fiskal daerah menuntut langkah strategis dan efisien. Ia menyebut APBD Kalteng tahun 2025 sebesar Rp8,3 triliun diproyeksikan turun menjadi Rp5,3 triliun pada 2026, sehingga setiap OPD harus menetapkan skala prioritas program yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Kondisi fiskal yang menurun menuntut kita untuk lebih kreatif, efisien, dan fokus pada program yang benar-benar menyentuh kebutuhan publik,” tegas Leonard.

Ia juga menyampaikan bahwa Gubernur telah menginstruksikan seluruh OPD menyiapkan paparan strategi program 2026 dengan menitikberatkan pada sinergi antara provinsi dan kabupaten/kota, serta pemusatan anggaran pada program prioritas seperti Kartu Beasiswa Berkah dan program pemberdayaan masyarakat.

Dalam konteks percepatan pembangunan, Leonard menegaskan bahwa perencanaan berbasis riset dan inovasi akan memperkuat efektivitas kebijakan publik. Ia juga mendorong pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) secara bijak dan disesuaikan dengan kearifan lokal.

Selain itu, Pemprov Kalteng berkomitmen mempercepat pengembangan produk unggulan daerah, terutama obat-obatan herbal dan hasil hutan bukan kayu yang bernilai ekonomi tinggi. Upaya ini akan didukung dengan penguatan branding, peningkatan mutu produk, serta kolaborasi antara lembaga riset, perguruan tinggi, dan pelaku usaha.

“Riset harus menghasilkan inovasi yang bisa diimplementasikan, bukan hanya data di atas kertas. Sinergi antara akademisi, pemerintah, dan dunia usaha menjadi kunci daya saing daerah,” tutup Leonard. (Daw).

Bagikan berita ini