Kantamedia.com, Palangka Raya – Komisi III DPRD Kalteng melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Murung Raya (Mura), baru-baru ini. Kunjungan itu dilakukan untuk melakukan percepatan penurunan stunting di wilayah setempat. Saat itu, pihak dewan menyatakan bakal memperjuangkan usulan dan aspirasi yang telah disampaikan Pemkab Mura untuk percepatan penurunan stunting ini.
Ketua Komisi III DPRD Kalteng Hj Siti Nafsiah mengatakan, aspirasi yang disampaikan Pemkab Mura itu yakni ingin bantuan dari pemerintah terkait penyediaan paket Antropometri Kit. Alat ini, berfungsi untuk menilai ukuran, proporsi, dan komposisi tubuh balita.
Menurutnya, alat ini sangat penting untuk mendeteksi stunting pada anak, dan rencananya alat tersebut nantinya akan di tempatkan di setiap Puskesmas atau Pustu se-Kabupaten Mura. “Adapun kebutuhan anggaran yang diperlukan yaitu sekitar Rp2-4 miliar,” kata dia, baru-baru ini.
Pemprov melalui Dinkes Kalteng diharapkannya dapat mengakomodasikan aspirasi itu di APBD Perubahan Tahun Anggaran 2023 ini. Selain aspirasi ini, pihaknya juga mendukung pemkab untuk menyampaikan hingga ke tingkat pusat agar Mura dapat bantuan multivitamin penambah darah yang cocok untuk ibu hamil, agar pemberiannya lebih efektif dikonsumsi oleh sasaran penerima.
Pihaknya juga berharap Dinkes Kalteng makin meningkatkan peran fasilitasi pembinaan, pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut atas kebijakan peningkatan kapabilitas SDM kesehatan, baik di Puskesmas/Pustu maupun Posyandu sebagai garda terdepan dalam pencegahan meningkatnya kasus stunting di daerah.
Caranya, lanjut dia, bisa melalui pemberian pelatihan dan bimbingan teknis, sehingga SDM memiliki kemampuan dan kecakapan dalam melaksanakan serangkaian aktivitas yang terkait dengan pelayanan kesehatan bagi perempuan, ibu dan anak.
Sebelumnya, berdasarkan buku hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), terjadi kecenderungan daerah di Kalteng yang sebelumnya memiliki prevalensi stunting tinggi bisa menurun cukup signifikan, seperti di Kabupaten Gunung Mas, Kapuas, Kotawaringin Timur dan Barito Timur. Di sisi lain, ada beberapa daerah yang mengalami peningkatan prevalensi stunting, antara lain Kabupaten Mura, Barito Selatan dan Seruyan. (ami)