Orangtua Perlu Waspada, 8 Jenis Kanker Ini Sering Menyerang Anak

Kantamedia.com – Ada beberapa jenis kanker yang sering menyerang anak-anak. Kanker pada anak sering kali tidak terdeteksi sejak dini karena anak-anak kadang sulit menyampaikan keluhan yang dirasakannya. Oleh karena itu, orang tua perlu mengenali apa saja jenis kanker yang sering menyerang anak, berikut gejalanya.

Kanker merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyerang siapa saja, tidak terkecuali anak-anak. Kanker bahkan juga bisa menyerang janin yang masih berada di dalam kandungan.

Berbeda dengan kanker pada orang dewasa yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit tertentu, pola hidup tidak sehat, dan faktor lingkungan, kanker pada anak cenderung lebih banyak disebabkan oleh kelainan genetik atau faktor keturunan.

Jenis Kanker yang Sering Menyerang Anak dan Gejalanya

Mengutip Alodokter, sebagian besar kasus kanker pada anak baru terdeteksi ketika sudah memasuki tahap akhir atau stadium lanjut. Padahal, peluang sembuh akan semakin tinggi jika kanker berhasil terdeteksi sejak awal dan ditangani sejak dini.

Baca juga:  Waspada! 9 Gejala Kanker Tenggorokan Ini Jarang Disadari

Salah satu penyebab mengapa kanker pada anak sering kali terlambat terdeteksi adalah karena kurangnya informasi dan pengetahuan orang tua mengenai penyakit kanker pada anak-anak.

Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk mengetahui beberapa jenis kanker yang lebih sering muncul pada anak-anak beserta tanda dan gejalanya. Berikut ini adalah beberapa jenis kanker yang sering menyerang anak:

1. Leukemia

Leukemia atau kanker darah adalah jenis kanker yang paling banyak dialami oleh anak-anak di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Dari semua jenis kanker yang menyerang anak, 28 persennya adalah leukemia. Jenis leukemia yang paling banyak terjadi pada anak-anak adalah leukemia limfositik akut dan leukemia mieloid akut.

Leukemia pada anak-anak dapat dikenali dari beberapa gejala berikut ini:

  • Sering lemas, cepat lelah, dan lebih rewel
  • Kurang nafsu makan
  • Berat badan anak berkurang drastis
  • Mudah memar, mimisan, atau gusi sering berdarah
  • Sering sakit atau terkena infeksi
  • Demam berkepanjangan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Nyeri tulang dan sendi
Baca juga:  80 Warga Jepang Tewas usai Konsumsi Suplemen Benikoji Penurun Kolesterol

2. Retinoblastoma

Retinoblastoma adalah kanker yang menyerang retina pada mata. Kanker ini sering dijumpai pada anak usia di bawah 5 tahun. Di Indonesia, kanker ini berada di urutan kedua dari jenis kanker yang sering menyerang anak setelah kanker darah.

Salah satu gejala awal dan khas dari retinoblastoma adalah munculnya “mata kucing”, yaitu kondisi ketika pupil mata anak tampak putih mengkilap saat matanya terkena cahaya.

Selain itu, retinoblastoma juga menimbulkan beberapa gejala lain, seperti mata merah dan bengkak yang tak kunjung membaik, mata juling, salah satu atau kedua bola mata anak membesar, atau anak mengeluh penglihatannya buram.

3. Kanker otak

Kanker otak juga termasuk dalam salah satu jenis kanker yang sering menyerang anak. Diperkirakan sekitar 25% kasus penyakit kanker pada anak merupakan kanker otak. Gejala kanker otak pada anak bisa berbeda-beda, tergantung ukuran, letak, dan tingkat perkembangan sel kanker atau stadium kanker.

Baca juga:  Awas! Doyan Ngupil, Berisiko Kena Penyakit Alzheimer

Beberapa gejala kanker otak yang sering terjadi pada anak meliputi sakit kepala berulang, mual dan muntah, pandangan kabur, pusing, kejang, serta kelemahan atau kelumpuhan pada anggota gerak tubuh. Gejala kanker otak stadium 4 akan lebih parah dibandingkan dengan stadium awal.

4. Neuroblastoma

Neuroblastoma merupakan kanker pada jaringan saraf yang sering menyerang anak usia di bawah 5 tahun, terutama anak laki-laki. Kanker langka ini dapat menyebar dengan cepat ke organ lain, seperti kelenjar getah bening, tulang, sumsum tulang, hati, dan kulit.

Gejala neuroblastoma bisa bermacam-macam, tergantung bagian tubuh yang terserang. Jika menyerang daerah perut, gejalanya bisa berupa nyeri perut, sembelit, perut membengkak, selera makan berkurang, dan penurunan berat badan.

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi