Palangka Raya, kantamedia.com – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali sukses mengungkap jaringan besar pengedar narkotika jenis sabu. Barang bukti yang diamankan pun tak tanggung-tanggung, total 9.2 kilogram sabu berhasil disita dari tiga tersangka.
Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Kalteng Kombes Pol Agustiyanto mengatakan, tiga tersangka yang berhasil ditangkap, yakni BN,TS dan YA.
Dari ketiganya diamankan total 9,2 Kg sabu. Masing-masing, dari tersangka BN 2,4 Kg lebih, dari tersangka TS dan YA sebanyak 6,68 Kg lebih sabu.
“Tersangka BN kami amankan di Jalan Bumi Indah Permai, Kelurahan Ketapang, Sampit. Tersangka TS ditangkap di Jalan Wijaya, Kelurahan Baamang, Sampit. Dan tersangka YA kita tangkap di Gang sd MHT belakang SMP Negeri 240 jakarta, Jakarta Selatan,” kata Agustiyanto, Selasa (1/8/2023).
Agustiyanto mengaku, awalnya pihaknya cukup kesulitan untuk mengungkap dua kasus tersebut. Karena para tersangka merupakan residivis kasus yang sama dan sudah berpengalaman.
Menurut Agustiyanto, jaringan ini satu sama lain tidak saling kenal, baik pengendar maupun yang mengendalikan. Modus transaksinya barang hanya diletakan begitu saja pada suatu tempat yang kemudian diambil.
“Namun tidak menutup kemunginan bisa saja bosnya,” ucap Agustiyanto dalam press rilis yang dihadiri Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Irawati itu.
Lebih lanjut dia menambahkan, dari tiga orang tersangka yang diamankan, dua di antaranya merupakan jaringan internasional asal Malaysia yakni YA dan TS.
Wabup Kotim Minta Pelaku Dihukum Mati
Sementara itu, Wakil Bupati Kotim Irawati menyampaikan apresiasi kepada jajaran BNNP Kalteng yang berhasil meringkus para tersangka yang akan mengedarkan narkoba di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Saya harap para tersangka mendapat hukuman seberat-seberatnya. Jika perlu hukuman mati,” ujar Irawati di Kantor BNNP Kalteng, Selasa (1/8/2023).
Menurut Irawati, saat ini peredaran narkotika di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur sudah sangat meresahkan dan bahkan telah menjangkau pelosok-pelosok.
“Narkoba menjadi musuh kita bersama,” ujarnya. (*/jnp)