Palangka Raya, Kantamedia.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) untuk mempersiapkan pelaksanaan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025.
Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz mengatakan, survei ini penting mengingat perkembangan sektor keuangan yang diwarnai fenomena seperti lipstick effect dan doom spending. “Dimana masyarakat terutama anak-anak muda, cenderung lebih senang menghabiskan uang untuk membeli produk-produk kecil dan terjangkau,” ujarnya dalam rilisnya belum lama ini.
Sementara itu, Agnes Widiastuti dari BPS Kalteng menyampaikan bahwa SNLIK 2025 merupakan survei pertama yang akan dilaksanakan BPS di tahun tersebut. “Survei ini diharapkan menghasilkan data yang lebih akurat karena menggunakan metode terkini,” jelasnya.
BPS berkomitmen bersinergi dengan OJK dalam mengawal SNLIK mulai dari tahap persiapan, koordinasi, penarikan sampel, pendataan, pemeriksaan, hingga evaluasi. Rakorda juga membahas evaluasi SNLIK 2024 serta strategi pelaksanaan SNLIK 2025, termasuk timeline dan penyempurnaan instrumen survei.
Sebagai regulator sektor jasa keuangan, OJK terus berupaya optimal memberikan edukasi keuangan yang merata untuk meningkatkan pemahaman literasi dan inklusi keuangan masyarakat di daerah. (Mhu)