Pulang Pisau, Kantamedia.com – Musibah kecelakaan kerja yang menimpa salah satu tukang pada proyek revitalisasi TK Pembina Pandih Batu, Desa Talio Hulu, Kecamatan Pandih Batu, dan berujung pada meninggalnya korban bernama Didik Adi Sucipto, menuai perhatian serius dari pihak pengelola sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pulang Pisau.
Kepala Sekolah TK Pembina Pandih Batu, Nur Hasanah, yang juga bertindak sebagai pengelola proyek, angkat bicara pertama kali mengenai kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa pihaknya sejak awal telah mendampingi korban dan memberikan bantuan semampunya.
“Proyek ini bukan proyek besar yang dikerjakan kontraktor besar. Pekerjaan ini berjalan berdasarkan rasa kekeluargaan,” ujar Nur Hasanah, Jumat (17/10/2025).
Menurutnya, sebelum korban meninggal dunia, pihak sekolah turut mengurus proses perawatan korban di rumah sakit hingga memberikan santunan awal kepada keluarga.
“Kalau keluarga menuntut tanggung jawab dari kami, kami juga bingung. Kecelakaan ini mungkin sudah takdirnya, sudah waktunya yang bersangkutan meninggal,” jelasnya.
Nur Hasanah mengatakan, insiden tersebut sudah dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Pulang Pisau, dan pihaknya berharap laporan itu bisa diteruskan kepada pimpinan daerah.
“Dinas Pendidikan akan berusaha memfasilitasi penyampaian laporan ini kepada Bupati,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengakui bahwa dalam kegiatan bimbingan teknis (bimtek) sebelum pelaksanaan proyek, tidak ada pembahasan khusus terkait penanganan kecelakaan kerja.
“Kami sebagai pelaksana proyek juga bingung harus seperti apa. Kami berusaha semaksimal mungkin membantu. Namanya musibah, siapa yang mau?” pungkasnya.
Sehari setelah pernyataan pihak sekolah, Kepala Dinas Pendidikan Pulang Pisau Sri Putri Pratiwi turut memberikan klarifikasi resmi. Ia menyampaikan rasa duka cita atas meninggalnya pekerja tersebut dan menegaskan bahwa dinas telah berupaya membantu melalui jalur perlindungan tenaga kerja.
“Kami dari Dinas Pendidikan turut berduka cita atas kejadian ini. Kami juga sudah berupaya menjembatani agar keluarga korban bisa mendapatkan santunan melalui BPJS Ketenagakerjaan, meski ternyata yang bersangkutan belum terdaftar sebagai peserta,” ujar Putri, Sabtu (18/10/2025).
Putri menjelaskan bahwa proyek revitalisasi TK Pembina Pandih Batu merupakan program bantuan yang dikelola langsung oleh sekolah penerima, bukan oleh Dinas Pendidikan secara kontraktual.
“Proyek ini memang tidak terikat langsung pada Dinas, karena pengelolaan dan pendanaannya dilakukan oleh sekolah yang bersangkutan. Namun, Dinas tetap melakukan fungsi evaluasi dan monitoring. Kejadian ini tentu menjadi perhatian kami untuk segera dilaporkan kepada pimpinan,” jelasnya.
Menanggapi harapan keluarga korban, Putri menegaskan bahwa pihaknya akan berupaya menyampaikan laporan tersebut kepada Bupati Pulang Pisau, agar dapat dirumuskan langkah bantuan bagi keluarga korban.
“Meski kami tidak bisa menjamin sepenuhnya, Dinas Pendidikan akan berupaya agar keluarga korban, terutama anak-anaknya, dapat memperoleh perhatian dan bantuan,” ucapnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga berencana melibatkan keluarga korban dalam penyampaian laporan kepada pimpinan daerah.
“Kami akan menjadwalkan terlebih dahulu agar rencana ini bisa terlaksana dengan baik,” tutupnya. (arw/*)



