Palangka Raya, Kantamedia.com – Pelaksanaan Pasar Murah menjelang Natal dan Tahun Baru di Istana Isen Mulang, Sabtu (22/11/2025), mendadak tegang setelah Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, menemukan pelanggaran dalam pembagian bantuan pangan. Program yang ditujukan untuk meringankan beban masyarakat tersebut justru disalahgunakan sebagian warga yang mengambil lebih dari satu paket bantuan.
Agustiar melihat langsung warga membawa hingga tiga paket sekaligus, meski aturan menyebut satu kupon hanya berlaku bagi satu orang atau satu kepala keluarga. Ia menilai lemahnya pengawasan membuka celah kecurangan dengan menitipkan kupon kepada orang lain maupun lolos verifikasi identitas.
Temuan itu memicu kemarahan Gubernur. Ia menegaskan perangkat daerah dinilai tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
“Bantuan ini tidak boleh diperjualbelikan. Mana itu para PD? Enak-enak saja mereka makan gaji buta,” tegas Agustiar dengan nada tinggi.
Ia memerintahkan petugas memperketat verifikasi, termasuk kecocokan data KTP dan wajah penerima. Tidak boleh ada penerima ganda agar bantuan tepat sasaran.
“Kalau ada yang bawa lebih dari satu kupon, suruh pulang. Kalau begini, habis uang bantuan pangan,” ujarnya.
Gubernur menekankan pengawasan penting untuk memastikan bantuan pangan jelang Nataru benar-benar diterima masyarakat kurang mampu serta menjaga daya beli di tengah potensi lonjakan harga kebutuhan pokok.
Pemprov Kalteng akan mengevaluasi sistem pengawasan dan memperketat distribusi di seluruh kabupaten/kota.
“Bantuan ini untuk rakyat. Jangan sampai yang berhak malah tidak kebagian,” pungkasnya. (Daw)



