Tanggung Jawab Besar Para Pendidik Menyongsong Indonesia Emas 2045

Oleh: Insan Faisal Ibrahim, S.Pd.

PENDIDIK adalah salah satu unsur penting dari proses kependidikan. Di pundak pendidik terletak tanggung jawab yang amat besar dalam upaya mengantarkan para generasi emas ke arah tujuan pendidikan yang dicita-citakan dan membantu pemerintah dalam mewujudkan gagasan Indonesia Emas di tahun 2045.

Hal ini disebabkan pendidikan merupakan cultural transition yang bersifat dinamis ke arah suatu perubahan secara kontinyu, sebagai sarana vital bagi membangun kebudayaan dan peradaban umat manusia. Dalam hal ini pendidik bertanggung jawab memenuhi kebutuhan peserta didik, baik spiritual, intelektual, moral, estetika maupun kebutuhan fisik peserta didik.

Tugas utama pendidik atau guru adalah menciptakan suasana dalam kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk itu, guru seyogyanya memiliki kemampuan untuk melakukan interaksi belajar mengajar yang baik sehingga dapat menciptakan kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan pembelajaran. Seperti dalam Surat As-Shaf ayat 4 yang artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

Dalam ayat ini Allah SWT menyukai sesuatu yang tersusun dengan teratur dan terkelola dengan baik. Sehingga akan memberikan pengaruh atau motivasi yang baik terhadap suatu tujuan yang diharapkannya. Sebagaimana juga dalam pembelajaran, pengelolaan kelas juga merupakan faktor pendukung yang harus dikelola dengan baik.

Pentingnya seorang pendidik dalam memotivasi siswanya, di kemukakan pula oleh Ki Hajar Dewantara dikutip Ngalim Purwanto (1995:63) yaitu: (1) Ing Ngarso Sung Tulodo, artinya jika pendidik sedang berada di depan maka hendaklah memberi contoh teladan yang baik terhadap anak didiknya; (2) Ing Madyo Mangun Karso artinya jika pendidik sedang berada di tengah-tengah maka hendaklah ia dapat mendorong kemampuan anak didiknya atau kehendak mereka, membangkitkan hasrat mereka untuk berinisiatif dan bertindak; dan (3) Tut Wuri Handayani artinya jika pendidik sedang berada di belakang anak didiknya maka ia hendaknya memotivasi dan membangkitkan semangat belajar mereka.

Guru merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan. Peran guru sangat terlihat manakala melaksanakan pembelajaran. Salah satu perannya itu adalah memotivasi anak untuk belajar. Membangkitkan motivasi sangatlah penting, karena dengan motivasi belajar yang tinggi maka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai dengan optimal. Kemampuan guru dalam memonitor pembelajaran mendorong respon positif berupa tanggapan.

Reaksi positif ini kemudian diwujudkan dengan motivasi belajar yang tinggi. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi munculnya motivasi intrinsik adalah adanya motivasi ekstrinsik yang kuat, dan salah satu faktor tersebut adalah manajemen pembelajaran guru.

Manajemen pembelajaran guru di kelas memuat pengetahuan guru tentang materi ajar dan kemampuan pengembangannya, kemampuan guru dalam menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat, serta kemampuan guru dalam menilai hasil pembelajaran.

Catatan Redaksi:
Kantamedia.com menerima tulisan cerpen, puisi dan opini dari masyarakat luas. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke redaksi@kantamedia.com disertai dengan tanda pengenal dan foto diri.

TAGGED:
Bagikan berita ini
Bsi