Kantamedia.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan menghancurkan Hamas di Gaza. Hal itu disampaikan Netanyahu dalam rapat darurat kabinet yang bertepatan dengan hari ke delapan memborbardir Gaza, Palestina, Minggu (15/10).
Rapat kabinet itu digelar di kantor pusat militer Israel di Tel Aviv itu, PM Netanyahu pun berpesan untuk sama-sama bersatu mengirim sebuah pesan kepada segenap bangsa Israel, musuh, hingga dunia
Mengutip dari Reuters, berdasarkan video yang disebar kantor Netanyahu, para Peserta rapat kabinet itu mengheningkan cipta sejenak untuk 1.300 warga Israel yang disebut telah ditewaskan milisi Hamas pada 7 Oktober lalu. Hamas adalah faksi yang menguasai wilayah Palestina di Jalur Gaza.
“Hamas berpikir kita akan hancur. Justru kita yang akan menghancurkan Hamas,” kata Netanyahu.
Sebelumnya militer Israel (Israel Defense Forces/IDF) mempersiapkan serangan besar-besaran dari front udara, laut, dan darat untuk memburu milisi Hamas di Gaza pada Sabtu (14/10) petang. Hal itu dilakoni setelah IDF memberi waktu bagi warga Gaza untuk mengevakuasi diri ke arah selatan selama sekitar 6 jam yang berakhir pada pukul 20.00 waktu setempat kemarin.
Mengutip dari CNN, jalur gaza yang memiliki populasi sekitar 2.2 juta orang, hampir setengahnya meninggalkan Gaza City pada Sabtu lalu.
Sementara itu, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, meminta warga di Palestina baik di Gaza maupun Tepi Barat untuk tetap di tempat mempertahankan hak Tanah Air.
Otoritas di Gaza mengatakan ada lebih dari 2.300 orang tewas akibat bombardir serangan Israel lebih dari sepekan terakhir. Seperempat dari korban tewas itu adalah anak-anak. Selain itu ada setidaknya 10 ribu korban Luka.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mendata pada Minggu dini hari lalu setidaknya ada 300 orang tewas dan 800 terluka di Gaza selama 24 jam terakhir.
Iran Ultimatum Israel
Sementara itu, Republik Islam Iran mewanti-wanti Israel dan komunitas internasional jika Zionis Israel terus menggempur Jalur Gaza. Pesan ini disampaikan oleh perwakilan misi Iran di PBB, melalui cuitan di X, Minggu (15/10). Dalam cuitan tersebut, pihak Iran memperingatkan PBB dan Dewan Keamanan untuk segera bertindak tegas.
“Jika kejahatan perang dan genosida dalam praktik Apartheid Israel tidak segera dihentikan, situasi ini bisa merembet di luar kendali dan berdampak kepada konsekuensi yang lebih luas,” tulis cuitan tersebut, seperti diberitakan oleh Al Jazeera.
“Tanggung jawab terkait hal ini ada di tangan PBB, Dewan Keamanan, dan negara-negara yang turut mengarahkan DK menuju Jalan buntu,” tegas Iran.
Dalam pernyataan terpisah, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian juga sempat menyatakan kepada pers di Lebanon agar Israel segera “berhenti sebelum terlambat”, seperti dilansir melalui Al Jazeera.
Di satu sisi, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan pandangannya di X pada Sabtu (14/10) bahwa seluruh masyarakat negara Muslim wajib mendukung rakyat Palestina.
Melalui cuitan selanjutnya, Khamenei juga meyakini bahwa situasi yang saat ini terjadi di Tepi Barat akan mendatangkan kemenangan bagi rakyat Palestina.
“Atas nama Tuhan, pergerakan yang telah terjadi di Palestina akan terus maju dan berakhir untuk kemenangan rakyat Palestina,” tulis Khamenei di X.
“Semua orang yang tinggal di dunia masyarakat muslim wajib untuk mendukung rakyat Palestina,” ujar Khamenei melalui cuitan berikutnya. (*/jnp)