Kantamedia.com – Aliansi Pemuda Lintas Agama untuk Iklim (Interfaith Youth Climate Alliance – IYCA) menggelar Community Gathering “Ngobrol Iklim” di Plant Culture Restaurant, Alam Sutera, Tangerang, Sabtu (12/10/2024). Pertemuan ini bertujuan membangun kolaborasi antarkomunitas dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Fasilitator Nasional Prakarsa Lintas Agama untuk Hutan Tropis (Interfaith Rainforest Initiative-IRI) Indonesia, Dr. Hayu Prabowo, menegaskan peran vital pemuda sebagai agen perubahan dalam mengatasi masalah lingkungan hidup, sampah, dan perubahan iklim.
“Sebagai pemuda lintas agama, seharusnya kita memiliki tanggung jawab besar untuk tidak hanya menjadi saksi dari berbagai tantangan ini, tetapi menemukan solusi yang berdampak positif dan nyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat,” kata Hayu.
Sementara itu, Koordinator IYCA Faiza Fauziah mengatakan acara ini menjadi wadah memperkenalkan IYCA sekaligus membuka peluang kolaborasi dengan penggerak lingkungan lainnya.
“Perubahan iklim merupakan tantangan global yang memerlukan kolaborasi lintas sektoral dan lintas iman. IYCA hadir untuk mendorong keterlibatan kaum muda dari berbagai latar belakang agama dalam menghadapi perubahan iklim,” ujar Faiza.
Acara ini menghadirkan diskusi panel bertema “Kolaborasi Pemuda Lintas Agama dalam Pengendalian Perubahan Iklim” dengan pembicara Peneliti BMKG Siswanto, MSc., PhD., dan Direktur MANKA, Juliarta B. Ottay.
Dalam paparannya, Siswanto memperingatkan bahwa kegagalan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim telah menjadi risiko global terbesar bagi masa depan kemanusiaan. Ia menunjukkan data peningkatan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global semakin cepat, berdampak pada munculnya gelombang panas ekstrem, kekeringan, banjir, hingga kenaikan permukaan laut di seluruh dunia. (*Mhu)