Kantamedia.com – Sakit kepala terbagi dalam berbagai jenis, termasuk sakit kepala cluster dan migrain. Meski memiliki gejala yang mirip, kedua kondisi ini sebenarnya berbeda dalam beberapa hal, seperti durasi, area yang terdampak, serta frekuensi kemunculannya. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan antara sakit kepala cluster dan migrain.
- Area Kepala yang Terasa Sakit
Sakit kepala cluster biasanya memengaruhi satu sisi kepala, terutama di belakang mata atau di sisi dahi. Pada setiap serangan, area nyeri akan tetap di sisi yang sama, meski bisa berpindah pada serangan di lain waktu. Migrain juga biasanya menyerang satu sisi kepala, namun dapat meluas ke bagian lain seperti pelipis, belakang mata, atau sisi depan/belakang kepala. Meski area nyeri pada kedua kondisi ini bisa tumpang tindih, migrain cenderung lebih luas dibandingkan sakit kepala cluster.
- Gejala
Gejala sakit kepala cluster dan migrain sering kali mirip, namun ada beberapa perbedaan mencolok. Sakit kepala cluster sering disertai mata merah, mata berair, hidung tersumbat, serta keringat di wajah atau dahi. Penderita juga sering merasa gelisah dan nyeri yang konstan. Sebaliknya, migrain biasanya disertai sensasi berdenyut, mual, serta sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Migrain akan memburuk dengan aktivitas fisik, sementara sakit kepala cluster justru dapat membaik dengan bergerak.
- Durasi
Durasi serangan menjadi perbedaan utama antara sakit kepala cluster dan migrain. Sakit kepala cluster berlangsung relatif singkat, antara 15 menit hingga 3 jam, dengan rasa nyeri yang memuncak dalam 10–15 menit. Sedangkan migrain bisa berlangsung lebih lama, mencapai 4–72 jam jika tidak diobati. Meskipun sakit kepala migrain lebih lama, intensitas nyeri pada sakit kepala cluster jauh lebih parah.
- Frekuensi
Sakit kepala cluster umumnya terjadi berulang setiap hari pada waktu yang sama, bahkan saat malam hari. Serangan ini bisa terjadi dalam frekuensi satu hingga delapan kali per hari dalam periode beberapa minggu atau bulan, diikuti oleh jeda tanpa serangan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Sebaliknya, migrain cenderung terjadi sekali dalam satu periode, meski intensitas nyerinya bisa bervariasi sepanjang hari.
Mengenali perbedaan sakit kepala cluster dan migrain penting untuk menentukan pengobatan yang tepat. Jika Anda mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, penting untuk berkonsultasi dengan dokter, terutama Dokter Spesialis Neurologi, guna mendapatkan diagnosis yang akurat. (*Mhu)