Mantan Ketua PBNU: Insya Allah Ganjar Pranowo Jadi Presiden

Kantamedia.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul (PBNU) masa khidmat 2010-2015, KH Said Aqil Siroj menyambut hangat kedatangan Bakal Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo saat sowan ke kediamannya di Pondok Luhur Al-Tsaqafah Cipedak, Selatan, Kamis (5/10/2023) malam. Said Aqil bahkan menyatakan Ganjar akan jadi presiden.

Ganjar yang datang bersama istri Siti Atikoh pukul 19.40 WIB, juga disambut ratusan santri yang berjajar di halaman pesantren. Kemudian, Ganjar dan istri diajak salat isya berjamaah yang dilanjutkan dengan pertemuan tertutup selama satu jam.

Kepada wartawan, KH Said Aqil Siroj mengaku bersyukur atas kedatangan Ganjar. Ia pun mendoakan agar Ganjar terpilih sebagai pemenang pada Pemilu Presiden (PIlpres) 2024.

“Alhamdulillah malam hari ini pesantren atsaqofah kedatangan tokoh nasional yang Insya Allah Tuhan memberikan kemudahan beliau akan terpilih menjadi presiden yang akan datang yaitu Pak Ganjar Pranowo,” ujarnya.

Said juga mengaku memiliki kedekatan dengan kakek Siti Atikoh, KH Hisyam Abdul Karim. Menurutnya, Kyai Hisyam adalah pejuang Nahdlatul Ulama asal Purbalingga.

“Beliau yang saya kenal dekat itu kakek istri beliau adalah KH Hisyam Rois Syuriah NU dua periode tahun 1973 sampai 1983,” paparnya.

Sedangkan dengan Ganjar, Said sudah bersahabat sejak Ganjar di RI. “Tapi yang jelas (Ganjar) dengan saya dekat sekali sejak masih DPR dan Gubernur,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, KH Said Aqil Siroj berpesan kepada Ganjar untuk bisa mempertahankan konsep Islam Nusantara, ketika terpilih menjadi presiden nantinya.

“Jadi, ide saya tentang Islam Nusantara nanti kalau Mas Ganjar jadi presiden itu diteruskan kalau perlu di ekspor ke luar negeri. Satu jalan adalah Islam menyatu dengan budaya. Budaya dijadikan pondasi Islam itu adalah Islam yang ramah,” tuturnya.

Sementara itu, Ganjar mengatakan bahwa kedatangan di Ponpes Luhur Al-Tsaqafah disambut hangat oleh keluarga pengasuh. Ketika ditanya apakah kedatangannya meminta Said Aqil menjadi cawapres, Ganjar menjawab dengan berseloroh.

“Tidak hanya minta soal cawapres, tapi juga soal bernegara, berbangsa, cerita soal Islam nusantara tadi karena itu sangat ideologis dan jauh sangat penting dari yang sifatnya pragmatis,” katanya.

Disampaikannya, ia mendapat banyak wejangan terutama soal sejarah Islam di Indonesia beserta tokoh-tokohnya.

“Dan kita mesti kukuh mempertahankannya. Istilah lain kita punya kepribadian dalam kebudayaan,” tandasnya.

Malam itu, Ganjar Pranowo juga diminta untuk memberikan kepada para santri di auditorium pesantren. Di penghujung acara, mantan Gubernur dua periode itu mendapat hadiah buku karya KH Said Aqil Siroj berjudul “Allah dan Alam Semesta”, dan juga logo NU berukir emas. (*)

Bagikan berita ini