NTP Kalteng Naik, Daya Beli Petani Meningkat

Palangka Raya, Kantamedia.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) gabungan pada Oktober 2025 meningkat sebesar 0,47 persen, dari 134,35 menjadi 134,98.

Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, menjelaskan bahwa kenaikan ini mencerminkan peningkatan daya beli petani di perdesaan, seiring harga hasil pertanian yang diterima lebih tinggi dibandingkan biaya kebutuhan rumah tangga dan produksi.

“Secara umum, kenaikan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,74 persen, lebih tinggi dari indeks harga yang dibayar petani yang juga naik 0,27 persen,” ujar Agnes, Senin (3/11/2025).

Subsektor tanaman perkebunan rakyat menjadi penyumbang terbesar dengan kenaikan 0,76 persen menjadi 164,07, didorong naiknya harga kelapa sawit dan karet akibat permintaan global dan pengaruh harga minyak dunia.

Subsektor peternakan mencatat kenaikan tertinggi sebesar 1,06 persen, dipicu naiknya harga ayam ras pedaging dan telur ayam ras. Sementara subsektor perikanan tumbuh 0,68 persen, terutama karena kenaikan nilai tukar nelayan tangkap.

Tanaman pangan juga naik 0,20 persen, didorong peningkatan harga gabah sebesar 0,52 persen pasca panen di sejumlah wilayah.

Namun, subsektor hortikultura turun tajam 3,32 persen akibat penurunan harga sayur-sayuran seperti cabai rawit, tomat, terung, dan kacang panjang hingga 5,56 persen, serta buah-buahan dan tanaman obat.

Selain itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) naik 0,69 persen menjadi 139,62, menandakan efisiensi usaha tani membaik di tengah kenaikan harga konsumsi dan produksi.

Secara regional, NTP Kalimantan Tengah berada di peringkat ketiga tertinggi se-Kalimantan, di bawah Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan mencatat NTP terendah.

“Peningkatan NTP menjadi indikator positif bagi kesejahteraan petani, terutama di subsektor perkebunan rakyat yang masih menjadi tulang punggung ekonomi daerah,” kata Agnes.

BPS juga mencatat Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) perdesaan naik 0,34 persen selama Oktober, dipengaruhi kenaikan harga kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (2,00 persen), makanan dan tembakau (0,32 persen), serta transportasi (0,31 persen).

Kenaikan NTP yang konsisten sejak Januari 2025 menunjukkan stabilitas ekonomi pedesaan Kalteng di tengah tekanan inflasi domestik dan global. (Daw).

Bagikan berita ini